Kendala jarak atau kesibukan yang dimiliki calon pengantin terkadang membuat mereka repot menyiapkan pernikahan. Selain meminta bantuan keluarga, menggunakan jasa event organizer (EO) atau wedding organizer (WO) adalah solusinya. Tak hanya lebih efektif dan efisien, EO atau WO juga bisa membantu mewujudkan pernikahan impian.
Caroline Kumala, pemilik Berlian Event Organizer yang beralamat di Bukit Lawu 7 Bukit Sari Semarang, mengibaratkan EO seperti koki. Jika koki kompeten diberi bahan masakan berkualitas, hasil yang didapat tentu akan berkualitas. “Kesuksesan acara tergantung pada kerja tim EO dan para vendor.
Jika klien memaksakan bekerja sama dengan vendor yang meski murah tapi kurang kompeten, rasanya tentu berat. Soalnya, beban kerja vendor ada di bahu EO,” papar Caroline yang mengelola Berlian EO bersama sang suami, Bobby. Sebelum menggunakan jasa EO, klien harus terlebih dulu paham peranan EO itu sendiri.
Menurut pemilik Bintang Event Organizer, Bagas Lena, dengan memahami peran EO, diharapkan klien bisa memberi kepercayaan pada EO untuk menjalankan tugasnya. “Tentu kurang tepat jika sudah menggandeng EO tapi masih membentuk panitia lain.
Misal menunjuk seksi konsumsi di luar tim EO. Jika ada EO, panitia hanya berupa pemeran, contohnya menjadi among tamu atau penjaga buku tamu,” ungkap Bagas.
Bintang EO beralamat di Jalan Singosari I/24 Seamarang.
Bagi pemilik Bess Event and Wedding Organizer, Hengky Santoso, vendor pernikahan termasuk WO, bisa mudah menyiapkan pengelolaan pesta jika sudah ada konsep pesta.
Dalam mengelola pesta, tugas WO tak ringan. Pasalnya, WO acapkali jadi kambing hitam saat menjalankan tugas.
Misalnya, apapun kesalahan yang dibuat vendor lain akan menjadi kesalahan WO pula. “Selain itu, kendala utama bagi WO adalah menyatukan dua jalan pemikiran berbeda menjadi satu, yakni pemikiran pengantin laki-laki dan perempuan,” kata Hengky.
Melihat itu, Bess Event and WO yang berlokasi di Jalan Tanggul Mas Barat II/194 Semarang ini mengaku tak masalah. Sebab bagi Bess, membuat acara lancar dan klien bahagia lantaran impiannya terwujud adalah anugerah terhebat.
Tetap Kondusif
Tak beda dengan Angel’s Event Organizer yang beralamat di Jalan Lebdosari I/39 Semarang. Dapat menyuguhkan pesta yang lancar dan sesuai dengan jadwal acara, menurut Ragil Pamungkas, pemilik Angel’s EO, adalah sebuah kebanggaan sekaligus kepuasan. “Yang pertama menentukan tema pesta.
Lalu menentukan pesta model berdiri atau duduk, jumlah undangan, lokasi pesta, penentuan vendor-vendor yang dibutuhkan, hingga pembuatan susunan acara,” jelas Ragil. Namun dia tak menampik di luar persiapan EO, bisa terjadi hal-hal di luar kendali. Soal cuaca, misalnya. Jika pada hari pelaksanaan hujan deras, praktis tamu undangan datang agak terlambat sehingga acara tidak bisa tepat waktu.
Yang demikian dibutuhkan komunikasi antara EO dengan klien agar hubungan tetap kondusif.
Diakui Ivan Eko Harahap dari Amor Wedding and Event Organizer yang beralamat di Jalan Ligu Selatan 1132 Semarang, komunikasi merupakan kunci utama penghubung klien dengan WO. Tanpa komunikasi yang baik, koordinasi antarvendor bisa terhambat sehingga menyusahkan sinkronisasi.
“Dalam mengelola pesta yang penting adalah keterbukaan dari klien dengan para vendor. Dengan begitu pihak WO bisa paham apa yang klien inginkan,” ujar Ivan selaku general manager Amor.
Cahaya Prima Unggul (Capung) Organizer yang beralamat di Jalan Erlangga Tengah 18C Semarang, juga beranggapan bahwa EO yang profesional harus bisa merumuskan hal-hal detail dalam acara.
Soal ini, tak jarang klien menganggap EO mengada-ada. Akibatnya sering muncul perdebatan alot tentang hal yang perlu dilakukan dan tidak. “Capung Organizer percaya bahwa pesta adalah wujud kebahagiaan.
Nah, di situlah tugas EO untuk menyenangkan semua yang hadir di acara, baik tamu maupun tuan rumah,” ucap Manajer Operasional Capung Organizer, Sonya Lusiane. (Sofie Dwi Rifayani-55)