Sudah lazim saat ini, sebelum melangsungkan pernikahan,calon pengantin mengabadikan momen dalam konsep tertentu. Kegiatan yang dikenal dengan prewedding ini bisa berbentuk foto maupun video. Teknologi berkembang, ide berkembang, dan selera pun berubah.

Alvin Photography
Alvin Photography

Bagi Alvin Photography, tren fotografi prewedding dan wedding 2017 didominasi oleh tema ”Rustic”. Lokasi yang dipilih lebih banyak tempat terbuka. Menggunakan ornamen kayu dan tanaman. Warna yang muncul antara lain cokelat, putih, hijau, berpadu dengan warna pastel. ”Foto prewedding, konsumen biasanya mempunyai permintaan lokasi-lokasi untuk pemotretan.

Tidak hanya di sekitar Semarang, konsumen juga banyak yang menginginkan foto di luar kota hingga ke luar negeri. Dan untuk wedding, konsumen menginginkan untuk mendokumentasikan detail-detail dalam pernikahan, mulai dari cincin, bouqete, undangan, dekorasi, katering, bunga ucapan, dan lainnya,” kata pemilik Alvin Photography, Alvin Fauzie. Informasi tentang Alvin Photography yang beralamat di Jalan Singosari Raya No 47 Semarang, bisa juga diakses melalui alvinphotography.co.id.

3X Photographer
3X Photographer

Namun, pemilik 3X Photographer, Roni Apriargo menganggap tren 2017 tidak banyak berbeda dari 2016. Konsep simple, casual dan candid dengan bingkai yang dikondisikan masih banyak digunakan dalam prewedding. Kemudian saat pesta pernikahan, dulunya berkonsep liputan, saat ini lebih banyak candid dari momen ke momen lainnya. Selain itu, banyak pula yang masih menyukai foto dengan lokasi luar ruangan baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

”Berbedanya mungkin ada sedikit pengaruh digital imaging dengan konsep-konsep tertentu. Tapi tidak akan mengubah banyak tone fotonya. Contohnya, seperti saat ini yang sedang tren di Thailand dan beberapa negara lain adalah konsep liliput,” tutur Roni. Informasi tentang 3X Photographer yang beralamat di Jalan Karonsih Timur Raya I/38 Semarang, bisa pula diaskes melalui instagram @3X Photographers dan facebook 3xphotographer.

Memilih Lokasi

Sementara itu, Ade Ardian Photography yang beralamat di Jalan Telaga Mas Raya No 16B Semarang, memberi gambaran jika memilih lokasi di luar ruangan yang didukung dengan keindahan alam, pemilihan busana harus sesuai dengan lokasi yang menjadi tujuan, jangan sampai salah kostum. Dalam pengambilan foto, teknik foto prewedding yang bagus adalah bagaimana bisa mendapatkan ekspresi dari calon pengantin.

”Harus menentukan komposisi dan sudut pandang. Dengan komposisi dan sudut pandang yang bagus, objek sederhana akan terlihat sangat bagus. Kemasan setelah jadi ada beberapa album dengan desain foto digital dan exclusive box,” kata Ade Ardian. Informasi tentang Ade Ardian Photography bisa diakses melalui instagram adeardian_photography dan website www.adeardianphotography.com.

Andre Young Photography
Andre Young Photography

Kemudian, Andre Young Photography yang beralamat di Jalan Lingga III/4 Semarang, menguraikan jika tren foto prewedding 2017 beraneka ragam, tetapi masih berkonsep romantis. Meliputi natural romantic, story of romance, dan vintage romance. Hal tersebut disesuaikan dengan lokasi dan kostum, serta penghalusan di desain akhir sebagai pelengkap dan penguat konsep yang akan di sampaikan. ”Warna yang tren untuk tahun ini tetap di warna muda dan saling bertabrakan. Seperti merah muda untuk yang wanita dan biru muda bagi pria. Tidak ditinggalkan sepasang warna putih,” kata pemilik Andre Young Photography, Andre Handojo.

Flair Videography
Flair Videography

Di bidang videografi, pemilik Flair Videography, Giri Wreksa Adjie mengungkapkan, tren 2017 untuk video juga lebih cenderung ke hal-hal natural. ”Konsumen paling banyak meminta soal paket video yang sudah satu paket. Pada intinya konsumen suka sesuatu yang lebih simpel, sekali bayar beres, tanpa memikirkan detail lainnya lagi,” kata Giri.

Flair Videography yang beralamat di Jalan Kapas Utara Raya Blok I/236 Semarang, mengusung konsep sebagai perusahaan penyedia jasa video yang tidak sekadar membuat video konvensional. Mereka selalu berusaha memberikan sentuhan lebih dalam karyanya. ”Baik itu pada cerita, teknik pengambilan gambar, special effect di editingnya, hingga animasi,” papar Giri. (Aristya Kusuma Verdana-55)