Fashion tak hanya menjadi ciri khas wanita. Kini, pria pun bebas menentukan gaya berbusana sesuai dengan karakter, khususnya saat momen spesial pernikahan.
Meskipun terkesan simpel, sejatinya para pria tak boleh asal-asalan dalam memilih busana yang dikenakan sekali seumur hidup itu. Pilihan setelan yang dikenakan selain harus menyeimbangkan gaun mempelai wanita yang memesona, juga mampu mempertegas karakter sang pengantin pria.
Peter Wongso, CEO dari Wong Hang Tailor yang malang melintang di dunia tailor sejak 1933 dan beroperasi di Jl Imam Bonjol 176 Semarang, ini juga membeberkan tren busana pesta untuk para lelaki.
“Sebetulnya untuk pakaian pesta lelaki, selalu ada tema klasik yang aman. Tuxedo hitam yang kadang bisa bermain di motif serat kain. Tapi jika kita melihat kiblat fashion dunia akhir-akhir ini, banyak juga pemakaian motif seperti kotak-kotak atau garis menyerupai gaya berpakaian British dengan warna berani seperti emerald, ungu tua, dan coklat.
Sebelumnya kebanyakan jas hanya berwarna polos dan kebanyakan hitam atau navy blue,” tutur pemilik akun instagram @wonghangtailor yang selalu memperbarui koleksinya setiap musim dengam bahan impor dari negara fashion terkemuka ini.
Wong Hang Tailor menyediakan jasa desain dan jahit busana pria mulai dari jas, celana, kemeja, rompi (vest), dasi, beskap hingga seragam perusahaan. Wong Hang yang selalu bertemu dengan konsumen langsung agar pengukuran bisa persisi ini juga memberikan kiat mempersiapkan busana pesta untuk pria.
“Untuk mencapai hasil lebih memuaskan, kami sarankan lebih terbuka pada vendor tailor, menceritakan personality customer dan tampilan yang ingin dicapai. Tapi juga tetap memercayai masukan vendor tailor dalam menyesuaikan model dengan bentuk tubuh masing-masing customer,” kata Peter mewakili Wong Hang yang telah memiliki teknik senior dan bertahan hingga generasi keempat ini.
Ventlee Rumah Mode, salah satu vendor penyedia busana pria lengkap sejak 1961 di Jalan Mayjend Sutoyo 7A Semarang dan memiliki cabang di Jakarta Pusat ini juga tak pelit berbagi info tren busana pria 2018-2019. Sang pemilik, Vincentius Tjahjono Santoso menuturkan gaya busana pria masih berpusat pada gaya kasual.
“Tren busana pria saat ini masih kasual, namun sesuai dengan karakter si pemakai. Be your self saja, karena pria memiliki fashion statement sendiri dan ingin berekspresi,” ujar pengelola akun instagram @rumahmodeventlee dan Facebook Ventlee Groom Centre ini.
Layanan Online
Ventlee Rumah Mode memiliki beberapa divisi yang mengkhususkan pengerjaan dengan bahan-bahan kelas dunia (Vincentlee Signature), ada pula untuk bespoke tailor (Ventlee Cerimonia), dan menyediakan busana ready to wear serta pemesan lewat media daring (Ventfito). Vincentius juga membocorkan tips mempersiapkan busana pesta untuk pria. “Lakukan lingkar tanggal paling lambat tiga bulan sebelum acara.
Carilah vendor yang mampu menerjemahkan karakter pria, karena pria jarang ada yang berbicara apa keinginannya. Maka vendor harus mampu membaca karakter si pemakai busana tersebut,” jelas Vincent yang selalu menelurkan koleksi baru setiap tahun ini.
Dengan reputasi Ventlee sebagai trendsetter jas pengantin pria di Indonesia, maka mulai 2017 Ventlee melebarkan sayap dengan pelayanan pemesanan jarak jauh secara online. Yang unik dari penjualan online yang sudah lazim adalah Ventlee online ini tetap memberikan layanan konsultasi yang personal dan detail selayaknya seorang calon pengantin yang bisa datang ke showroom Ventlee.
Hal ini menggunakan semua sarana online seperti banyak video Youtube, baik yang berupa tutorial atau testimoni, website, Instagram, Facebook, hingga Whatsapp. Dengan sistem online ini Ventlee menjadi pionir untuk pembuatan jas pria bermutu internasional secara online di Indonesia.
“Ventlee tetap memegang komitmen untuk menjadi rumah mode busana formal pria, tidak sekadar penjahit dengan terus membuat koleksi tahunan sesuai dengan tren dunia dan kebutuhan pria Indonesia. Untuk koleksi jas pengantin 2019, Ventlee mengambil tema Natural Elegant,” tandas Vincent
Sumber : SM