Karya fotografi dan videografi mempunyai keunikan tersendiri. Sebuah karya, bagi seniman adalah hasil dari sekumpulan pengalaman panjang. Karya itu wujud dari segala kemampuan yang dimiliki oleh sang pembuatnya. Keduanya adalah seni yang saat ini sangat diapresiasi dalam perkembangan zaman. Semua orang sepertinya mampu melakukannya dengan peralatan sederhana hingga yang rumit. Tetapi, karya yang mampu dianggap spesial tetaplah harus didukung dengan kemampuan khusus.
Bagi Bambang RSD Photography, foto yang baik adalah foto yang memenuhi teknik standar fotografi. Yaitu komposisi yang enak dilihat, sudut pengambilan atau angle yang pas, dan terutama didukung dengan teknik tata cahaya yang bagus. ”Karya kami mempunyai teknik komposisi dan angle yang tidak biasa.
Bahkan yang tidak terpikirkan oleh fotografer lain. Bahkan kalau ada yang berniat meniru angle atau komposisi kami, mereka ragu. Karena sudut-sudut pengambilan itu juga harus disesuaikan dengan pose modelnya. Kalau tidak pas akan menjadikan foto itu jadi tidak menarik atau aneh,” kata Bambang RSD.
Sementara pemilik sekaligus fotografer utama di As I See Photography, Billy mempunyai pandangan bahwa foto yang bagus adalah foto yang bercerita, menghadirkan emosi, menangkap momen, jujur, tanpa mengesampingkan aspek-aspek fotografi itu sendiri. Baginya, cerita dalam sebuah foto sangat penting. Sebab, sebagai seorang fotografer harus bisa menyampaikan sebuah cerita yang akan dikenang oleh konsumen, sepanjang hidup mereka melalui sebuah foto. ”Saya memotret bagaimana mereka jatuh cinta, saling bercanda, dan saling mengisi satu dengan lainnya, sehingga itu menjadi sebuah foto yang indah,” ucap Billy.
Berkonsep
Billy mempunyai ciri khas karya yang romantis, dengan hasil warna hangat, natural, dan lebih disesuaikan dengan konsumen. Selain itu, penggunaan kamera analog juga merupakan salah satu ciri khasnya. ”Gambar yang dihasilkan kamera analog sesuai dengan ciri khas foto yang kami harapkan, dan sedang kembali menjadi tren sekarang ini. Saya sebelum proses memotret lebih suka untuk mengenal klien lebih jauh, sehingga nantinya pada sesi foto klien sudah tidak merasa canggung,” terangnya.
Foto yang mengandung konsep dan ada cerita dibaliknya termasuk menjadi kriteria Blaze Studio. Sang pemilik, Teddy Imawan menerangkan, karya-karyanya selalu disesuaikan dengan keinginan atau karakter objek difoto.
Pemilik Asean Photography Rudy, Yana Prasetya mengungkapkan foto yang bisa menghantarkan pesan yang diinginkan, baik dari sisi fotografer maupun dari sisi klien adalah foto terbaik.
Ciri khasnya yakni simpel, glamor serta menangkap kemewahan foto dengan sudut pandang minimalis. Ada tiga kriteria gambar video yang menarik bagi Flying High Videography.
Antara lain segi pengambilan gambar harus paham sudut yang enak dilihat, dapat menangkap setiap momen denan maksimal, serta ekspresi- ekspresi seperti senang, tertawa, terharu, dan sebagainya bisa muncul. ”Kami selalu mengutamakan berani mengambil gambar dengan sudut pandang berbeda dan maksimal, serta up to date hasil video,” ungkap pemilik Flying High Videography Tommy Budianto. (Aristya Kusuma Verdana-58)