Sudah jadi tradisi rumah mode Ventlee mengeluarkan tren tahunan. Tren ini didapat dari mempelajari dan mendalami kecenderungan tren busana formal pria dunia.

Juga, terilhami dari materi kongres tailor, baik di level Asia maupun global. Kecenderungan itu lantas disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan calon pengantin di Indonesia. Teranyar, pusat perlengkapan jas pengantin berusia 58 tahun ini mengeluarkan tema “Prestige in Black”. Tren yang diluncurkan saat pameran pernikahan terbesar di Jakarta itu dapat banyak tanggapan positif.

Apa sebenarnya makna tren tersebut? “Saat ini ada kecenderungan para pria untuk memakai tuksedo klasik dengan dasi kupu-kupu hitam. Melalui koleksi Prestige in Black, warna hitam tuksedo tersebut diterjemahkan lebih dinamis dengan cutting yang sangat modern. Bahannya pun lebih beragam, misal bertekstur, glossy, atau linen, sepanjang itu tetap bermain di warna hitam,” jelas Vincentius Tjahjono Santoso, generasi kedua pemilik Ventlee. Seluruh kesatuan itu, lanjut Vincen, akan menghasilkan tampilan elegan klasik, serta memuaskan dan impresif.

Bagaimana dengan material busana? Apakah juga terikat tren? “Untuk bahan jas, material yang berat dan padat seperti wol adalah bahan terbaik karena bisa dibentuk dengan apik. Tapi, pada kenyataannya suasana pesta seperti lokasi dan dekorasi juga turut memengaruhi pemilihan bahan busana pengantin pria,” kata Vincen.

Ia lantas mencontohkan bahwa pengantin yang mengadakan pesta pernikahan di daerah terik seperti Bali, misalnya, tidak mungkin menggunakan bahan wol karena terkesan formal dan panas. Ventlee sendiri melalui koleksi terbarunya banyak menggunakan bahan sutra, juga serat alam seperti linen. “Jadi pertimbangannya kompleks. Tidak sekadar jas yang sesuai pakem. Semua bahan boleh dipakai asal memang mantap dan padat atau berbobot,” tutur Vincen.

Ia juga mengingatkan calon pengantin untuk tidak hanya mengejar warna tertentu. Ada banyak kasus konsumen menemukan warna menarik, namun bahannya tidak diperuntukkan untuk jas, misal bahan untuk perempuan. Vincen menyebut pemakaian bahan yang demikian akan menciptakan kesan jas tidak kokoh. “Selain itu keindahan karya seniman tailor akan tidak tampak jika tidak menggunakan bahan yang cocok,” ungkapnya.

Untuk hasil maksimal, calon pengantin bisa memperbanyak referensi soal bahan, model, dan tren terkini, salah satunya dengan berkonsultasi dengan konsultan jas di Ventlee di Jalan Mayjend Sutoyo 7A Semarang atau Jalam Hasyim Ashari 7A Jakarta Pusat, maupun berselancar di website www.ventlee.com.

Sumber : SM