Baik secara rasa maupun desain, kehadiran kue pengantin dalam pesta pernikahan akan terkenang selamanya. Lantaran itu, calon klien yang ingin memesan kue pengantin harus memikirkan konsepnya masak-masak. Emilia Margareta dari Venice House of Wedding and Birthday Cake menjelaskan, bisnisnya yang berlokasi di Jalan Gajahmada 45 Semarang ini kerap menjadi rujukan bagi banyak orang yang ingin memesan kue.

Faktor biaya adalah alasan utamanya. “Venice Cake sangat fleksibel dalam hal budget. Jadi calon pengantin rata-rata mendatangi kami dengan alasan bisa dapat kue dengan harga terjangkau, namun kualitas pelayanan dan model kuenya tetap maksimal,” Emilia menjelaskan.

Selain memperhitungkan biaya, desain yang menarik juga dapat dijadikan bahan pertimbangan. Soal ini, Venice Cake yang berdiri sejak 2003 ini mempersilakan calon pengantin untuk membawa sendiri model atau desain yang diinginkan.

Selanjutnya, Venice Cake akan mewujudkan kue pernikahan sesuai impian klien. Keleluasaan klien dalam memilih desain kue juga menjadi fasikitas yang ditawarkan vendor kue pernikahan lainnya, yakni Wong Art.

Menggeluti dunia kue pesta sejak 1993, bisnis yang terletak di Puri Niaga Center DD5/1 Semarang ini punya slogan “Make your dreams come true”. Berbekal itu, klien bisa mendapat kue pengantin impiannya, lengkap dengan kualitas premium soal desain, rasa, dan pelayanan.

“Harga kue pengantin di Wong Art mulai dari Rp 3,5 juta untuk 5-7 susun. Untuk hasil yang berbeda, pengantin bisa memesan kue dengan rasa unik seperti cappucino cake atau choco lava,” kata Arin Suzanti dari Wong Art.

Bunga

Sebagai referensi desain, tak ada salahnya merujuk pada tren. Emilia membocorkan, tren kue pengantin tahun ini belum banyak berubah dari tahun sebelumnya. Yakni, masih memakai konsep penuh dengan bunga, namun lebih menonjolkan kesan elegan dan glamor.

Untuk warna lebih mengacu ke arah pastel. “Ada beberapa pengantin yang tidak terpengaruh tren, melainkan menggunakan konsep tematik. Misalnya enchanted forest atau salju,” tutur Emilia. Penjabaran lebih rinci lantas dijelaskan Arin.

Menurutnya, ada beberapa tema yang tengah naik daun. Sebutlah modern heritage, geometric dan marble, serta floral arrangement. “Modern heritage berarti dekorasi penuh bunga dan dedaunan lokal dengan pengaturan baru yang modern.

Skema warna yang dipakai bernuansa vintage, namun kontemporer. Sedangkan geometric seringkali menggunakan motif marble dan aksen-aksen geometris pada hiasan kue pengantin,” ujar Arin.

Adapun floral arrangement lebih ke arah klasik, di mana dasaran kue berwarna putih sehingga lebih menonjolkan rangkaian bunga yang memang banyak digunakan sebagai hiasan pada kue tersebut.