SELALU terkandung filosofi dan makna yang mendalam pada setiap prosesi pernikahan. Salah satunya adalah saat pemotongan kue pengantin. Sudah sejak lama prosesi ini menjadi rangkaian acara paling sakral yang mengandung berbagai makna baik untuk sang pengantin.

Pemotongan kue secara bersamaan oleh kedua mempelai mengibaratkan awal mula hidup baru yang akan dilalui bersama. Kue pengantin juga menyiratkan harapan kedua mempelai. Tak hanya itu, ternyata kue dapat melambangkan karakter sang pengantin dan juga mempercantik dekorasi.

Ineke Cake
Ineke Cake

Yuke Mariska, seorang cake designer dari Ineke Cake di Puri Anjasmoro P10/12A Semarang ini mengungkapkan jika tradisi pemotongan wedding cake ini sudah ada sejak zaman Romawi kuno. “Tradisi wedding cake sudah ada sejak zaman Romawi kuno dan masih diikuti sampai sekarang, karena maknanya yang dalam.

Dan kini wedding cake semakin berkembang dengan banyak inovasi desain. Modelnya yang bertingkat dengan bentuk dan warna unik, tidak hanya memperindah suasana perayaan pernikahan, tetapi sebagai saksi awal kisah cinta kedua mempelai serta mewakili penggambaran karakter kedua mempelai.

Selain itu, prosesi memotong wedding cake melambangkan komitmen dari kedua mempelai untuk saling mencintai dan menjaga selamanya. Dari semua makna indah tersebut, perayaan pernikahan tanpa wedding cake seperti ada yang kurang,” jelas Yuke yang berpengalaman sejak 2013 ini.

Ineke cake menawarkan custom cake dengan berbagai tema unik dan menarik, wedding cake, dan juga menjual kue marmer yang dikemas di dalam boks oleh-oleh. “Konsep cake kami adalah home made, kami menciptakan resep sendiri, jadi hanya menggunakan bahan berkualitas dan alami.

Selain rasa, kami juga mengutamakan dari segi desain cake, baik itu dari bentuk, hiasan maupun pewarnaan. Konsep desain Ineke Cake adalah ‘bercerita’, kami selalu menargetkan setiap cake yang kami buat seolah bernyawa karena dibuat dengan hati,” tutur pemilik akun Instagram @ineke_cake ini.

Tren Simpel-Modern

Dnino Patisserie
Dnino Patisserie

Erni Tanuwidjaja, pemilik sekaligus cake decorator dari Dnino Patisserie yang berada di MT. Haryono 251 Semarang sejak 2014 ini, membocorkan tren wedding cake akhir tahun ini. “Tren kue saat ini cenderung lebih simpel dan modern. Gaya rustic juga masih digemari meski sudah mulai ditinggalkan. Warna-warna seperti hitam, deep blue, dan gold mulai mendominasi untuk 2018.

Tapi tentu saja konsep klasik adalah timeless,” ujar Erni yang memiliki instagram akun @dnino_pastry ini. Dnino Patisserie mengkhususkan diri pada france patisserie dan dekorasi kue. “France pastry itu mousse cake salah satunya petit fours. Selain wedding cake (theme icing cake) kami punya banquet dessert, yaitu katering spesial hanya untuk sweet tooth.

Kami menggunakan bahan premium berkualitas dan sangat mementingkan detail serta membuat kue dengan passion. Patisserie adalah bidang yang terus berkembang, sehingga inovasi-inovasi baru diperlukan.

Andalucia Cake
Andalucia Cake

Dengan teknik-teknik baru menghasilkan kue bercita rasa dan seni tinggi,” tutur Erni sembari tersenyum. Selanjutnya ada Marijam, pemilik dari Andalucia Cake yang ikut andil dalam membeberkan hal-hal seputar kue pernikahan. Bagi Marijam kue merupakan sebuah simbol hakiki dalam perhelatan pesta pernikahan.

“Bagi saya kue pernikahan itu adalah simbolis sebuah pernikahan yang elegan dan hakiki. Karena itu, jangan sampai salah dalam memilih kue pengantin. Untuk tren pernikahan, belakangan ini adalah kue dengan motif garis-garis. Namun tema castle juga masih digandrungi,” jelas Marijam yang telah malang melintang di dunia patisserie sejak 1984 ini.

Andalucia Cake berada di Jalan Kimangun Sarkoro Kapuran 55B Semarang dan memiliki akun Instagram @Andalucia_cake. Vendor ini menyajikan wedding cake, birthday cake, dan kue kue lain dengan cita rasa tinggi dan tekstur yang halus. Selain itu, kini ada jenis hidangan yang selalu tampil memikat di pesta pernikahan.

Conetta Chocolate
Conetta Chocolate

Beberapa waktu terakhir ini cokelat menjadi primadona dalam hidangan pesta. Selain karena rasanya yang manis serta mempercantik dekorasi, cokelat juga memiliki makna mendalam. Leni Arjani, pemilik Conetta Chocolate yang berada di Pekunden Dalam 47 Semarang sejak 1997 ini mengungkapkan, cokelat merupakan simbolis dan harapan.

“Cokelat di dalam sebuah pesta melambangkan kemanisan, diharapkan kehidupan pernikahan dapat semanis cokelat,” tutur Leni yang memegang akun Instagram @Chocoballs_Conetta dan menyediakan chocolate fountain dan suvenir cokelat ini.

 

Sumber : SM