SIAPA tak ingin tampil memukau pada momen spesial seperti pernikahan. Gaun yang mempesona dipadu dengan riasan menawan tentu dapat memikat banyak perhatian tamu undangan.
Tak ingin salah langkah dalam mewujudkan pesta impian, empat profesional bridal dan rumah mode ini siap berbagi segala hal tentang pernikahan. Jeffrey Khoe, pria yang kini sibuk di berbagai kota di Indonesia ini adalah pemilik The House of J’Khoe, sebuah vendor bridal di Jalan Harmoni E-12A, Graha Estetika, Tembalang Semarang.
Jeffrey menyarankan untuk mengenali dulu gaya bridal dari masing-masing vendor sebelum memilih. “Kenali dulu make up dan gaun yang ditawarkan oleh setiap vendor. Lalu perhatikan konsep dari awal.
Pilih bridal yang mau membantu dan mengarahkan. Pastikan vendor mengetahui gaya yang cocok dan sesuai dengan klien,” sarannya. Jeffrey yang rela datang ke hotel atau rumah pegantin untuk terjun langsung di tempat ini menawarkan jasa make up dan segala macam desain gaun.
Ia mengatakan, tren gaun 2018 ini adalah fairy tale style. “Untuk tren gaun pernikahan di 2018 ini masih ke modern ya. Lebih kuat ke pop-strong juga sebenarnya. Namun tetap saja yang paling banyak diminati adalah gaya fairy tale,” kata pemilik akun instagram @jkhoe2331 ini.
Tak hanya Jeffrey, Managing Director and Head Designer dari Tinara Brides, Amelia Kartikasari tak segan berbagai tips mempersiapkan bridal. “Kami menyarankan perencanaan dilakukan jauh-jauh hari sekitar enam sampai delapan bulan sebelum hari dilaksanakannya pesta, agar vendor dapat lebih punya banyak waktu untuk membuat baju yang bagus.
Karena baju yang berkualitas prima memerlukan waktu,” saran Amelia. Pemegang akun instagram @tinarabrides ini menyediakan berbagai keperluan gaun pengantin untuk wanita dengan signature style yang kuat dan unik.
Amelia kembali membocorkan tren gaun pernikahan belakangan ini. “Tren untuk baju pengantin saat ini kembali ke tren yang lebih simpel dan klasik dengan penekanan ke cutting dan detail unik,” ujar Amelia yang selalu menambahkan detail handmade halus dan berkualitas ke desain miliknya ini.
Konsultasi dengan Vendor
Sementara itu, pemilik rumah mode Linda Mariani Haute Couture juga siap berbagai tips tentang gaun pernikahan. Linda Mariani, desainer yang aktif di Jakarta dan Semarang ini menyarankan untuk mengonsultasikan segala perencanaan gaun kepada vendor yang dipilih.
“Konsultasikan segala perencanaan wedding dress dengan desainer yang benarbenar mengerti gaya dan mood si pengantin wanita.
Karena setiap pribadi mempunyai karakter berbeda-beda,” ujar pemegang akun instagram @@lindamariani_official ini. Linda Mariani Haute Couture fokus pada detail dengan unfunished fabric, permainan pearls ,dan crystals.
Menurut Linda, tren gaun akhir-akhir ini yang kembali ke ball gown. “Tren 2018 lebih ke reeling out fabric, adding layers upon layers, ball gown dress juga mulai muncul lagi,” tutur Linda senang. Selanjutnya ada pemilik dari Hallena Gown, Eva Thomas.
Eva tak mau ketinggalan berbagi kiat-kiat memilih gaun pernikahan istimewa. “Model gaun harus sesuai dengan impian. Mulai dari memilih kain, detail brokat atau tile, hingga detail jahitan harus diperhatikan.
Pilihlah make up artist (MUA) yang paling sesuai dengan selera, karena keduanya harus seimbang untuk memuwujudkan penampilan pengantin yang menawan,” saran Eva yang memegang akun instagram @hallenagown ini. Hallena Gown saat ini memiliki ratusan koleksi gaun berbagai model terkini.
Eva sebagai orang nomor satu di Hallena Gown menerangkan tren gaun tahun ini. “Tren gaun 2018 lebih ke arah model duyung dan Vlook di bagian dada,” tutur Eva yang selalu berusaha mengutamakan kepuasan konsumen tanpa berpaku pada bujet ini.
Sumber : SM